Ombudsman Sumut Desak Klarifikasi RS Balige: Pasien “Bocor Ginjal” Ternyata Hanya Kolesterol dan Asam Urat
Toba,Tubinnews.com – Ombudsman Sumatera Utara (Sumut) mendesak Rumah Sakit Balige untuk segera memberikan klarifikasi terkait dugaan kesalahan diagnosis seorang pasien yang awalnya diduga mengalami “bocor ginjal,” namun belakangan diketahui hanya menderita kolesterol tinggi dan asam urat.
Herdensi Adnin, S.Sos, M.S.P., selaku Ketua Ombudsman Sumut, menegaskan pentingnya transparansi dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam memberikan informasi yang akurat kepada keluarga pasien.
“Kita mendesak supaya pihak rumah sakit bekerja secara profesional dalam memberikan informasi kepada keluarga korban, baik terkait penanganan, tindak lanjut hasil diagnosis, maupun penyebab kematian pasien jika itu terjadi,” ujarnya tegas Senin 10 Maret 2025.
Menurut Herdensi, rumah sakit memiliki kewajiban untuk menjelaskan secara detail kondisi pasien. “Itu adalah hak pasien dan bagian dari bentuk pelayanan terbaik yang harus mereka berikan,” tambahnya
Selain itu, ia juga menyebutkan kemungkinan dilakukannya investigasi lebih lanjut jika diperlukan. “Jadi nanti bisa kita lakukan investigasi atas inisiatif sendiri,” tutupnya.
Di sisi lain, Bupati Toba, Efendi Simbolon, telah meminta pihak RS Balige untuk segera mengklarifikasi masalah ini agar tidak menimbulkan dampak negatif lebih lanjut.
“Sebaiknya RS Balige menggelar konferensi pers agar duduk perkaranya menjadi jelas. Jangan tertutup terhadap media,” ujar Bupati Toba Efendi Simbolon.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak RS Balige terkait permasalahan ini. Masyarakat pun menanti langkah konkret dari Ombudsman Sumut dalam menangani kasus ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Sebelumnya diberitakan sebuah unggahan di media sosial Facebook milik Horas Siahaan ramai diperbincangkan setelah ia membagikan pengalamannya terkait dugaan salah diagnosa yang dialami istrinya di sebuah rumah sakit (RS) di Toba pada 12 Februari 2025.
Horas menceritakan bahwa dokter di RS Toba memvonis istrinya mengalami bocor ginjal. Merasa khawatir, Horas langsung membawa sang istri ke RS Martha Friska, Medan, untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, hasil pemeriksaan di RS Medan justru mengejutkan.
“Dokter di RS Martha Friska bilang tidak ada bocor ginjal. Kalau bocor ginjal, pasti ada gejala kencing darah. Ternyata, istri saya cuma kolesterol tinggi dan asam urat,” tulis Horas di akun Facebook-nya.
Tidak hanya itu, kejadian tersebut semakin ramai diperbincangkan karena saat Horas menunjukkan obat resep dari RS Toba kepada dokter di Medan, dokter tersebut justru tertawa.
“Ini cuma obat maag, tapi vonisnya bocor ginjal. Dimana salahnya RS Toba ini?” tulis Horas menirukan ucapan dokter yang memeriksa.
Postingan tersebut langsung mendapat banyak respons dari warganet. Salah satunya, akun Ny. Silalahi yang turut membagikan pengalaman serupa. “Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Adik saya didiagnosa kista di RS Toba. Setelah diperiksa di dokter lain, ternyata hanya gangguan hormon. Padahal, mereka sudah berencana melakukan operasi,” tulisnya.
Kisah ini pun menuai berbagai reaksi, mulai dari simpati hingga kritik terhadap layanan kesehatan. Banyak yang meminta agar pihak rumah sakit lebih teliti dalam memberikan diagnosa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak RS di Toba, Begitu juga Kadis Kesehatan Sumatra Utara H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, M.AP. belum memberi tanggapan atas keluhan masyarakat Toba, warganet berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, mengingat dampaknya yang bisa berakibat fatal bagi pasien.
Kasus ini semakin menjadi sorotan karena pihak rumah sakit juga diduga mengabaikan instruksi Bupati Toba. Hingga berita ini diturunkan, pihak Rumah Sakit Balige belum memberikan pernyataan resmi.(Red)
Share this content: